Ungaran, 22 Oktober 2022 – Dalam rangka Kabupaten Semarang Expo Tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Semarang menggelar kegiatan Minum Kopi dengan Gula Aren secara Hybrid yang dilkuti oleh 13.609 orang se-Kabupaten Semarang. Acara dilaksanakan di Lapangan Panglima Besar Jenderal Sudirman Ambarawa dengan peserta 7.064 orang serta secara hybrid di 19 kecamatan di Kabupaten Semarang dengan jumlah peserta masing-masing kecamatan 250-550 orang dengan total 19 kecamatan sejumlah 6.545 orang. Total bahan yang disiapkan untuk kegiatan ini sejumlah 136 kg kopi dan 272 kg gula aren. Kurang lebih per 100 cup minuman kopi gula aren dibutuhkan 1 kg kopi dan 2 kg gula aren.
Gerakan ini merupakan inisiatif untuk membangun dan memperkenalkan potensi kopi lokal dan gula aren di Kabupaten Semarang ke masyarakat luas. Kegiatan tersebut telah memecahkan rekor MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) sebagai ‘Pemrakarsa dan Penyelenggara Minum Kopi dengan Gula Aren secara Hybrid dengan Peserta Terbanyak’. Verifikasi dan Penganugerahan Piagam MURI dilaksanakan oleh perwakilan dari MURI yang hadir dalam acara tersebut yaitu Ibu Ari Andriani beserta tim kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H, dan H. Basari, S.T., M.Si.
Komoditas kopi sendiri tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Kabupaten Semarang. Dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, dan terletak di lereng Gunung Ungaran, lereng Gunung Merbabu, lereng Gunung Telomoyo dan kawasan Gunung Kelir, terdapat lokasi-lokasi yang cocok untuk perkebunan kopi, sehingga tidak heran lapangan usaha ini menjadi salah satu pilihan utama bagi warga. Kopi Kabupaten Semarang telah beberapa kali berhasil menjadi finalis dan menjuarai kontes kopi nasional. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Semarang berkomitmen untuk terus berkontribusi kepada petani, pengusaha kopi dan gula aren, serta UMKM dalam memberikan kesempatan mereka meraih kemajuan.
Bupati Semarang mengerahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mensukseskan acara ini dengan leading sector pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan, didukung seluruh OPD, Kecamatan, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Gunung Kelir, Komunitas Kopi Kab. Semarang, dan tentunya masyarakat Kabupaten Semarang. Dengan sinergi dan semangat kerja sama yang dilakukan secara kolektif tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif dan membentuk support system bagi produk lokal Kabupaten Semarang, khususnya dalam hal ini kopi dan gula aren, serta selanjutnya diharapkan dapat menstimulasi pengembangan potensi-potensi produk lokal yang lain, seperti susu, olahan umbi, buah-buahan unggul, olahan perikanan dan sebagainya.