Oleh: Dr. Amalia Puji Rahayu, S.Pt., M.Si
Kegiatan Penandaan dan Pendataan Ternak merupakan amanat dari Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 559/KPTS/PK.300/M/7/2022 Tentang Penandaan dan Pendataan Hewan Dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) / Foot and Mouth Disease. Melalui Program Peningkatan Ekonomi nasional (PEN) APBN, Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang mendapatkan alokasi kegiatan pendataan dan penandaan ternak tersebut. Penandaan ternak diseragamkan dengan menggunakan tanda pengenal anting atau identitas eartag Secure QR Code.
Sasaran penandaan dan pendataan ternak meliputi keseluruhan ternak yang telah divaksinasi, belum divaksinasi, maupun yang tidak divaksinasi PMK, yang dimiliki oleh Peternak, kelompok peternak, koperasi, pelaku usaha pembibitan dan /atau penggemukan, perguruan tinggi, yayasan dan /atau lembaga keagamaan. Selain untuk mengetahui identitas ternak dan jumlah populasi ternak yang telah divaksinasi, penandaan dan pendataan dilakukan untuk mengetahui jumlah populasi ternak tiap Kabupaten/Kota, status reproduksi, dan distribusi melalui penerapan teknologi, informasi dan komunikasi. Data ternak di-entry (dimasukkan) dalam aplikasi Identik PKH melalui handphone yang berbasis android.
Sasaran ternak untuk Kabupaten Semarang yang ditandai sebanyak 76.265 ekor sapi/kerbau berdasarkan jumlah populasi di Kabupaten Semarang, dengan target sebagai berikut :
No | Kecamatan | Populasi sapi potong | Populasi sapi perah | Populasi kerbau | Total populasi sapi/kerbau | Target penandaan |
1 | Getasan | 1.914 | 16.501 | – | 18.415 | 18.127 |
2 | Tengaran | 5.560 | 3.151 | 9 | 8.720 | 8.585 |
3 | Susukan | 3.070 | 35 | 588 | 3.693 | 3.636 |
4 | Kaliwungu | 4.768 | 196 | 15 | 4.979 | 4.901 |
5 | Suruh | 2.902 | 58 | 341 | 3.301 | 3.250 |
6 | Pabelan | 5.221 | 705 | 321 | 6.247 | 6.150 |
7 | Tuntang | 429 | 247 | 71 | 747 | 735 |
8 | Banyubiru | 2.287 | 696 | 15 | 2.998 | 2.951 |
9 | Jambu | 769 | 307 | – | 1.076 | 1.059 |
10 | Sumowono | 2.731 | 378 | – | 3.109 | 3.060 |
11 | Ambarawa | 1.707 | 10 | 89 | 1.806 | 1.778 |
12 | Bandungan | 4.126 | 1.749 | 16 | 5.891 | 5.800 |
13 | Bawen | 2.801 | 192 | 120 | 3.113 | 3.064 |
14 | Bringin | 2.395 | 13 | 103 | 2.511 | 2.472 |
15 | Bancak | 2.848 | 10 | 6 | 2.864 | 2.820 |
16 | Pringapus | 1.335 | – | 297 | 1.632 | 1.607 |
17 | Bergas | 1.503 | 213 | 143 | 1.859 | 1.830 |
18 | Ungaran Barat | 2.113 | 981 | 231 | 3.325 | 3.273 |
19 | Ungaran Timur | 375 | 539 | 271 | 1.185 | 1.167 |
48.854 | 25.981 | 2.636 | 77.471 | 76.265 |
Namun demikian, karena waktu pelaksanaan yang sangat terbatas hanya 3 bulan (Oktober – Desember 2022) serta jumlah petugas juga terbatas, di samping kendala sinyal, aplikasi dsb, sehingga target tersebut belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. Realisasi ternak yang ditandai di Kab. Semarang sebanyak 22.618 ekor.
Metode anting / eartag dinilai sebagai metode identifikasi yang paling tidak menyakitkan hewan. Metode ini sangat umum digunakan di kalangan peternak. Berdasarkan Fatwa MUI, pengantingan ternak tidak menyebabkan ternak tidak layak untuk dijadikan hewan qurban. Ternak yang beranting tetap halal dan sah untuk dijadikan hewan qurban.
Jika ternak sudah memiliki identitas maka akan lebih mudah dalam melakukan recording atau pencatatan data ternak tersebut, memuat data-data seperti jenis ternak, jenis kelamin, rumpun ternak, umur ternak, asal ternak, ternak tersebut sudah tervaksin atau belum, pelayanan yang dilakukan pada ternak, mutasi, dsb. Keuntungan lain apabila ternak sudah di eartag antara lain:
a. Memudahkan akses masuk pasar hewan dan Rumpah Potong Hewan (RPH)
b. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan reproduksi serta bantuan
c. Kemudahan untuk lalu lintas ternak.
Ke depan, ternak yang memperoleh pelayanan kesehatan, inseminasi, bantuan pakan, dll hanya ternak yang sudah beranting QR-code.Dengan demikian, pemilik ternak diharapkan dapat mendukung kegiatan ini sepenuhnya agar di kemudian hari tidak memperoleh hambatan dalam memperoleh pelayanan.